• JL. Mentok KM. 4 Pangkalpinang
  • (0717) 421797 ; wa.me/6285176709220
  • [email protected]
Logo Logo
  • Beranda
  • Profil
    • Overview
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Tugas & Fungsi
    • Pimpinan
    • Satuan Kerja
    • Sumber Daya Manusia
    • Logo Agrostandar
  • Informasi Publik
    • Portal PPID
    • Standar Layanan
      • Maklumat Layanan
      • Waktu dan Biaya Layanan
    • Prosedur Pelayanan
      • Prosedur Permohonan
      • Prosedur Pengajuan Keberatan dan Penyelesaian Sengketa
    • Regulasi
    • Agenda Kegiatan
    • Informasi Berkala
      • LHKPN
      • LHKASN
      • Rencana Strategis
      • DIPA
      • RKAKL/ POK
      • Laporan Kinerja
      • Capaian Kinerja
      • Laporan Keuangan
      • Laporan Realisasi Anggaran
      • Laporan Tahunan
      • Daftar Aset/BMN
    • Informasi Serta Merta
    • Informasi Setiap Saat
      • Daftar Informasi Publik
      • Standar Operasional Prosedur
      • Daftar Informasi Dikecualikan
      • Kerjasama
  • Publikasi
    • Buku
    • Pedum/ Juknis
    • Infografis
  • Reformasi Birokrasi
    • Manajemen Perubahan
    • Deregulasi Kebijakan
    • Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
    • Penataan dan Penguatan Organisasi
    • Penataan Tata Laksana
    • Penataan Sistem Manajemen SDM
    • Penguatan Akuntabilitas
    • Penguatan Pengawasan
  • Kontak

Berita BRMP Babel

Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Bangka Belitung

Thumb
2076 dilihat       28 November 2023

PENERAPAN SNI 482:2018 PENTINGNYA KAPUR PERTANIAN DALAM BUDIDAYA PADI SAWAH

Pendahuluan


Pemberian pupuk kimia terus-menerus bisa membuat tanah sawah menjadi asam. pH tanah akan menurun dan membuat pertumbuhan tanaman tidak maksimal.     Pengukuran terhadap kemasaman tanah bisa dilakukan dengan kertas lakmus, soil tester atau pH tester. Kenaikan derajat keasaman yang dipaksakan secara mendadak dari sangat asam atau asam kuat menjadi netral membuat tanaman tersiksa, untuk mengatasinya sebaiknya pemberian dolomit secara bertahap, dengan selang waktu 3 minggu dan juga setelah hujan. Setiap tanaman memiliki kesesuaian derajat keasaman yang berbeda-beda, jadi pemberian kapur dolomit dapat diatur dengan menyesuaikan jenis tanaman yang akan ditanam.

Tanaman padi yang dibudidayakan di Indonesia membutuhkan tanah yang netral dengan pH antara 5 sampai 7. Jika tanah terlalu asam, maka pertumbuhan dan produktivitasnya menjadi tidak maksimal. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga pH tanah yaitu dengan mengaplikasikan kapur dolomit atau kapur pertanian. Pengapuran akan membuat pH tanah meningkat dan sesuai dengan syarat tumbuh tanaman padi.

Tanah sawah  merupakan tanah yang  digunakan untuk budidaya padi, baik terus menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan  tanaman  palawija.   Rendahnya pH   tanah berpengaruh  pada produktivitas tanaman,  hal  ini  disebabkan  oleh  beberapa  faktor antara  lain  adanya unsur- unsur Al, Fe,  dan Mn yang bersifat toksis, dan defisiensi unsur hara seperti  N,  P,  Ca, dan Mg. 

Perbaikan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk organik, kapur pertanian dan pembenah tanah. Penggunaan pupuk organik dimaksudkan untuk perbaikan fisik dan kimia tanah guna peningkatan kesuburan tanah. Pemberian kapur pertanian (dolomit) pada lahan sawah dimaksudkan untuk meningkatkan pH tanah menjadi netral guna peningkatan struktur tanah. Dengan pH tanah yang netral dan adanya pupuk organik, maka akan meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah, merangsang populasi dan aktifitas mikroorganisme tanah, bahkan dapat menetralisir senyawa-senyawa beracun baik organik maupun anorganik. 

Pemberian  kapur  dapat  meningkatkan  pH  tanah, kadar  Ca  dan  kejenuhan  basa  serta  mampu menurunkan kadar  Al.  Dosis  kapur disesuaikan dengan  pH  tanah, umumnya sekitar 3 ton/ha. Mutu kapur  pertanian  disarankan  harus  mengandung  kalsit  (CaCO3)  total  besar  atau  sama  dengan  85%  atau CaO total sama besar  atau sama  dengan  48%.
Pengertian kapur untuk pertanian adalah :  

Kapur pertanian  disebut juga  aglime, batu kapur pertanian, kapur taman atau pengapuran adalah bahan tambahan tanah yang terbuat dari batu kapur atau kapur yang dihaluskan. Komponen aktif utamanya adalah kalsium karbonat . Bahan kimia tambahan bervariasi tergantung pada sumber mineral dan mungkin termasuk kalsium oksida . Berbeda dengan jenis kapur yang disebut kapur tohor (kalsium oksida) dan kapur mati (kalsium hidroksida), bubuk batu kapur tidak memerlukan pembakaran kapur di tempat pembakaran kapur; itu hanya membutuhkan  penggilingan. Semua jenis kapur ini terkadang digunakan sebagai kondisioner tanah, dengan tujuan umum menyediakan basa untuk memperbaiki keasaman.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 482:2018 Kapur untuk Pertanian adalah revusu SNI 02-0482-1998. Kapur untuk pertanian adalah bahan alami atau produk buatan tang mengandung senyawa utama kalsium yang bersifat basa dan digunakan untuk mengubah sifat keasaman tanah, dan penyedia unsur hara kalsium karbonat.
Jenis-jenis kapur untuk pertanian adalah sebagai berikut :
a) Batu kapur adalah kapur dengan komponen utama kalsium kerbonat dan dapat mengandung magnesium karbonat
b) Kapur kerang adalah kapur yang berasal dari rumah kerang dengan komponen utama kalsium karbonat
c) Kapur buatan adalah kapur yang diperoleh dari industri dengan komponen utama adalah kalisum karbonat
d. kapur tohor adalah kapur hasil pembakaran batu kapur, rumah kerang atau karang dan kapur hasil industri
e. Kapur padam adalah kapur hasil reaksi kapur tohor dengan air yang membentuk kalisum hidroksida
f. Kapur fospat adalah kapur alam dengan komponenutama kalisum karbonat dan mengandung sedikit Fospor

Dolomite (unhydrous carbonate) dengan rumus kimia CaMg(CO3)2 terbentuk dari kalsium magnesium karbonat, memiliki manfaat sebagai penyedia unsur hara makro sekunder berupa kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Pupuk ini mengandung minimal 29% CaO dan 18% MgO. Reaksi kimia yang ditimbulkan berupa basa (alkali) sehingga menaikkan pH tanah. Pupuk ini berbentuk butiran halus atau tepung berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan.

Kapur dolomit adalah kapur pertanian yang sering digunakan untuk meningkatkan pH tanah. Kandungan kalsium dan magnesiumnya dibutuhkan untuk menetralisir pH tanah yang masam. Kapur dolomit mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan juga magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup tinggi hal ini dapat menetralkan pH tanah, ini sangat baik untuk tanah karena jika tanah kekurangan kalsium dan magnesium, maka tanaman otomatis akan menjadi kurang maksimal berproduksi.

Kapur dolomit mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan juga magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup tinggi hal ini dapat menetralkan pH tanah, ini sangat baik untuk tanah karena jika tanah kekurangan kalsium dan magnesium, maka tanaman otomatis akan menjadi kurang maksimal berproduksi. 
Manfaat pupuk dolomit / kapur pertanian untuk tanaman adalah sebagai berikut :
1.    Memberikan nutrisi penting bagi tanaman;
2.    Membantu mengubah pH tanah sesuai kebutuhan;
3.    Dapat menetralisir kejenuhan zat-zat yang berlebih yang bisa meracuni tanah dan tanaman, seperti zat Al (alumunium), Fe (zatbesi) dan Cu (Tembaga);
4.    Meningkatkan efektifitas tanah terhadap zaat-zat hara;
5.    Menjaga ketersediaan unsur hara dalam tanah;
6.    Mengaktifkan berbagai jenis enzim dalam tanaman;
7.    Merangsang pembetukan zat lemak, karbohidrat dan nutrisi lain;
Cara menggunakan kapur dolomit:
1.    Kapur dolomit digunakan untuk memperbaiki tanah yang rusak, cara aplikasinya adalah kapur dolomit disebar atau ditabur merata pada permukaan tanah yang akan diolah atau sebelum ditanam.
2.    Kapur dolomit digunakan sebagai pupuk dasar tanaman, dolomit ditaburkan di dasar lubang tanam kemudian dicampur merata dengan pupuk dan tanah setelah itu ditimbun sedikit dan biarkan selama kurang lebih 1-2 minggu setelah itu baru proses penanaman.
3.    Kapur dolomit dikombinasi dengan  ZA mampu memasok hara magnesium dan juga sulfat serta nitrogen pada tanaman dan tidak mengasamkan tanah, cara pengaplikasianya yaitu disebar merata di sejajar baris tanaman atau di sekeliling batang tanaman.
4.    Kapur dolomit digunakan untuk menetralisirkan tanah masam atau menaikkan pH, pupuk dolomit ditabur secara merata 7-10 hari sebelum diberi pupuk lainya.
Aplikasi kapur dolomit pada lahan sawah akan memberikan dampak baik untuk kondisi tanah yakni bisa menetralkan pH tanah dari asam menjadi netral atau mendekati netral. Kondisi tersebut bisa membuat aktivitas organisme berjalan dengan baik untuk menguraikan bahanorganik dalam tanah. Jika bahan organik terurai dengan sempurna, maka struktur tanah menjadi ideal untuk pertumbuhan tanaman padi. Hal tersebut juga bisa mengurangi risiko pencucian hara. Kapur Dolomit bisa meningkatkan nutrisi untuk tanaman, selain itu dengan pemberian dolomit, maka kemampuan akar menyerap fosfor dan sulfur menjadi lebih baik.

Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk bahan website
Judul             : Penerapan SNI 482 : 2018 Pentingnya Kapur Pertanian Dalam Budidaya
                       Padi Sawah
Ditulis Oleh     :  Minas Tiurlina Panggabean, SP, M.Si (BPSIP Kep. Bangka Belitung)

Sumber Referensi :
1.    https://bptpbabel-ppid.pertanian.go.id/index.php/news/view/2272 
2.    https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/index-berita/pupuk-dolomit-untuk-kesuburan-tanaman 
3.    https://epublikasi.pertanian.go.id/pertanianpress/catalog/download/46/39/255?inline=1
4.    https://www.researchgate.net/publication/343194754_APLIKASI_KAPUR_PERTANIAN_UNTUK_PENINGKATAN_PRODUKSI_TANAMAN_PADI_DI_TANAH_SAWAH_ALUVIAL 

Prev Next

- BSIP Kepulauan Bangka Belitung


Pencarian

Berita Terbaru

  • Thumb
    BRMP Bangka Belitung Gelar Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117
    20 Mei 2025 - By BSIP Kepulauan Bangka Belitung
  • Thumb
    HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE 117
    20 Mei 2025 - By BSIP Kepulauan Bangka Belitung
  • Thumb
    Stok Beras 3,8 Juta Ton, Mentan: RI Selangkah Lagi Menuju Swasembada
    20 Mei 2025 - By BSIP Kepulauan Bangka Belitung
  • Thumb
    Kenang 20 Tahun Pengabdian Ahmadi, S.P., M.Sc
    19 Mei 2025 - By BSIP Kepulauan Bangka Belitung
  • Thumb
    Prabowo Sebut Produksi Beras RI Melesat Usai Sulap Rawa Jadi Sawah
    19 Mei 2025 - By BSIP Kepulauan Bangka Belitung

tags

SNI

Kontak

(0717) 421797 ; wa.me/6285176709220
(0717) 421797
[email protected]

Jl. Mentok km.4
Kelurahan Keramat
Kecamatan Rangkui
Kota Pangkal Pinang
Kepulauan Bangka Belitung
33684

Website : https://babel.bsip.pertanian.go.id/

© 2025 - 2025 Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Bangka Belitung. All Right Reserved