STANDAR PUPUK ORGANIK PADAT SNI 7763:2018 UNTUK PENINGKATAN KADAR ORGANIK DALAM TANAH
Menurut Permentan N0 70 tahun 2011, pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
A. Kelebihan kompos/pupuk organik adalah sebagai berikut :
• Memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan
• Memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai
• Menambah daya ikat air pada tanah
• Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah
• Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara
• Mengandung hara lengkap, walaupun jumlahnya sedikit
• Membantu proses pelapukan bahan mineral
• Memberi ketersediaan bahan makanan mikrobia
B. Faktor yang mempengaruhi penguraian kompos/pupuk organik meliputi :
a. Kandungan lignin, malam (wax), damar, dan seyawa sejenis bahan asal (akan cepat jadi kompos)
b. Sifat dan ukuran bahan : Makin halus/kecil bahan baku penguraiannya semakin cepat dan hasilnya lebih banyak.
c. Kandungan Nitrogen (N) bahan Asal : Makin banyak kandungan senyawa N akan makin cepat terurai
d. Kadar pH pada timbunan kompos : Makin tinggi kadar pH dalam timbunan kompos makin cepat peruraian bahan.
e. Air dan udara : Bila kelebihan juga kurang baik, sehingga perlu keseimbangan.
f. Variasi bahan : makin bervariasi bahan baku pembuatan kompos maka peruraian lebih cepat.
g. Suhu : kompos akan cepat mengalami peruraian bila suhunya tepat.
C. Faktor yang mempengaruhi pembentukan kompos/pupuk organik adalah sebagai berikut :
a. Bahan baku : kecepatan bahan menjadi kompos dipengaruhi kandungan C/N. Semakin mendekati C/N tanah, bahan tersebut lebih cepat menjadi kompos. Salah satu contoh perhitungan nilai bagi C/N rata-rata 10 – 12.
b. Suhu : menjaga kestabilan suhu, suhu ideal (40 – 50º C). Caranya menimbun ketinggian 1,25 – 2 m.
c. Nitrogen : zat ini sangat dibutuhkan oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak, bila N rendah tak menghasilkan panas dan dekomposisi terlambat.
d. Kelembaban : kompos perlu di jaga kelembabannya, terbecek berakibat volume udara berkurang, sehingga perlu pembalikan semakin kering.
D. Bahan Baku pembuatan kompos/pupuk organik :
• Limbah pertanian (jerami, sisa pakan hijauan ternak, sekam, serbuk gergaji, daun – daunan kering, cabang/ranting, dll)
• Kotoran ternak ( sapi, kambing, domba, ayam, itik, mentok, kelinci dll)
• Aktivator (Orgadec, Stardec, EM4, Harmony, Fix – up plus, Superdegra, Rumino Bacillus, dll)
• Air (air tanah)
• Molases/gula pasir
• Arang sekam / abu dapur
• Dolomit / kapur tohor yang sudah mati.
E. Cara pembuatan pupuk organic/ kompos adalah sebagai berikut:
1. Material organik ditumpuk lapis demi lapis setebal 15-20 cm sampai ketinggian 1 m. Tiap lapisan disiram air lalu diberi activator yang lansung disiram atau di encerkan.
2. Dekomposer akan merombak semua bahan organik menjadi kompos yang akan berlangsung kurang lebih selama sebulan.
3. Tumpukan bahan organic yang sudah diinokulasi ditutup plastic berwarna gelap untuk menjaga kelembaban & perangkap panas
4. Sebaiknya tutup jangan dibuka selama proses fermentasi berlansung. Hal ini bertujuan supaya suhu media meningkat yang bisa mencapai 60oC. Suhu tinggi bisa dimanfaatkan untuk menghancurkan media, bisa juga bermanfaat untuk mematikan jamur dan bakteri yang merugikan.
5. Agar pengomposan berhasil, buatlah naungan di atas tempat pengomposan sebab air hujan & penyinaran langsung matahari dapat menggagalkan proses pengomposan
6. Setelah matang, pupuk kompos dicirkan oleh warna coklat kehitaman, suhu mencapai 300 C dan tidak berbau menyengat.
F. Syarat mutu pupuk organik padat sesuai dengan SNI 7763:2018 adalah sebagai berikut :
No | Parameter | Satuan | Persyaratan |
1 | C-Organik | % | Min.15 |
2 | C/n | - | Maks.25 |
3 | Bahan ikutan (beling/pecahan kaca, plastik, kerikil, dan logam) | % | Maks. 2 |
4 | Kadar air | % | 8-25 |
5 | Ph | - | 4-9 |
6 | Hara makro (N+P205+K20) | % | Min. 2 |
7 | Logam Berat | ||
Hg | mg/kg | Maks.1 | |
Pb | mg/kg | Maks. 50 | |
Cd | mg/kg | Maks. 2 | |
As | mg/kg | Maks. 10 | |
Cr | mg/kg | Maks. 180 | |
Ni | mg/kg | Maks. 150 | |
8 | Hara Mikro | mg/kg | Maks. 15.000 |
Fe total | mg/kg | Maks. 500 | |
Fe tersedia | mg/kg | Maks. 5000 | |
Zn total | mg/kg | Maks. 75 | |
9 | Ukuran butir (2-4,75)mm | % | Min. 75 |
10 | Cemaran mikroba | ||
E. Coli | <10 | ||
Salmonella sp | MPN/g | <10 |