PELATIHAN PEMETAAN PAT BERBASIS GEOSPASIAL UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI PROV BABEL
Kamis (19/09/2024) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura menyelenggarakan pelatihan Pemetaan PAT berbasis Geospasial yang dilaksanakan secara hibrid yaitu online dan di Aula BSIP Bangka Belitung. Pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka untuk meningkatkan akurasi data penambahan areal tanam (PAT) padi kegiatan optimasi lahan rawa, pompanisasi dan padi gogo di Provinsi kepulauan Bangka Belitung.
Pelatihan dihadiri oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung, BBPSI Biogen, BPSIP Kepulauan Bangka Belitung, penyuluh, dan petugas pengolah data PAT pada setiap kabupaten di Provinsi Bangka Belitung, sebanyak 120 orang.
Kegiatan dibuka oleh arahan Kepala Dinas Pertanian Kepulauan Bangka Belitung (diwakili oleh plt Kabid PSP Budi Jaya Santosa, S.P). Beliau menekankan pentingnya kegiatan ini dalam memberikan pencerahan terkait pemetaan areal pertanaman padi di Provinsi Bangka Belitung, yang diharapkan dapat menjadi bukti tambahan lahan tanam bagi Badan Pusat Statistik (BPS).
PJ PAT Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah Bapak Arif Surahman, S.Pi., M.Sc., Ph.D memberikan arahan terkait beberapa program, seperti PAT Opla, Pompanisasi, dan Padi Gogo. Beliau juga menyampaikan bahwa perkembangan tanam padi di wilayah Kepulauan Bangka Belitung telah mencapai 55,8% per hari ini. Ditekankan agar PPL terus mendampingi para petani untuk mempercepat target tanam yang telah ditentukan. Pembuatan polygon disebut sebagai langkah penting dalam mendokumentasikan tambahan lahan tanam, yang menjadi barang bukti bagi BPS.
Selanjutnya, PJ Stagas Pangan Provinsi Babel (Hotman Fajar Simanjuntak, S.T., M.M) dalam arahannya menyampaikan pelatihan ini bertujuan untuk sistem pelaporan yang akurat dan efektif. Menurut beliau selain untuk meningngkatkan akurasi data pelaporan dan meningkatkan kualitas data laporan pertanaman padi dalam bentuk spasial.
Materi pelatihan disampaikan oleh Ade Supriyatna,SP., MM dari Pusdatin, materi yang disampaikan adalah Pemetaan Lahan Penambahan Areal Tanam Padi dan Mengenal Time Stamp, selain penjelasan melalui materi kegiatan pelatihan juga dilaksanakan secara praktik untuk mamastikan penerapannya secara langsung. Hal ini penting untuk memastikan bahwa peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di lapangan.
Pelatihan ini menjadi bukti sinergi semua pihak dalam menjaga keamanan pangan nasional, sekaligus menegaskan pentingnya penguatan sistem pelaporan untuk akuntabilitas dan presisi capaian kinerja.