NI 9213-2023 tentang Produksi Benih Durian (durio spp)
SNI 9213-2023 Produksi benih durian (Durio SPP.) secara sambung dini menetapkan persyaratan proses produksi benih durian secara sumbung dini. Standar ini berlaku untuk semua varietas dan kelas benih
a) Penyiapan Batang Bawah
• Berasal dari bij yang buahnya masak fisiologis dan sehat secara visual
• Biji dipisahkan dari daging buah yang masih menempel, dicuci sampai bersih, direndam di didalam larutan fungisida sesuai dengan rekomendasi selama minimum 5 menit
• Seleksi dilakukan untuk mendapatkan biji utuh.
• Lokasi penyiapan batang bawah harus mendapatkan naungan dan drainase yang baik.
• Biji ditanam pada media tanam dalam polibag (untuk kelas benih BD, BP dan BR) dan atau pada bedengan (hanya untuk kelas BR).
• Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan kelembaban media tanam
• Pengendalian organisime pengganggu tumbuhan (OPY) dilakukan dengan mengikuti prinsip pengendalian hama terpadu (PHT)
• Kriteria batang bawah siap sambung adalah sehat, pertumbuhan normal, umur maksimum 2 (dua) bulan stelah tanam.
b) Penyiapan Entres
• Berasal dari varietas yang sudah dilepas atau terdaftar untuk peredaran
• Berasal dari PIT, DPIT, BF dan BPMT, sehat secar avisual dari cabang yang produktif, diamter setara dengan batang bawah, mata tunas sedikit menonjol dan dalam kondisi dorman.
• Pengambilan entres dilakukan pada pagi hari atau sore hati dengan menggunakan alat potong yang tajam dan bersih maksimum 4 (empat) mata tunas.
• Daun entrs dibuang.
• Entres dibungkus dengan bahan yang menyerap air, dilembabkan. dikemas dalam wadah plastik, diikat dan diberi label identitas pohon induk
c) Proses Penyambungan
• Untuk penyambungan pada epikotil, batang bawah durian dipotong maksimum 20 cm dari leher akar dan dibelah menjadi 2 (dua) bagian yang sama sedalam 1 cm sampai dengan 2 cm.
• Untuk penyampungan pada hipokotil dibelah menjadi 2 (dua) pada ketinggian maksimum 10 cm
• Sayat pangal entres membentuk mata baji.
• Sayatan entres disisipkan ke belahan batang bawag dan dilakukan pengikatan bidang sambung dengan bahan pengikat.
• Dilakukan penyungkupan pada hasil sambungan dengan plastik transparan
• Plastik sungkup dibuka setelah mata tunas pecah.
• Pengikat sambungan dibuka setelah pertautan antara batang bawah dan batang atas menyatu secara sempurna
• Proses produksi dilakukan oleh tenaga yang kompeten.
d) Pemeliharaan
• Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan kelembapan media tanam
• Pembuangan tunas yang berasald ari batang bawah (untuk penyambungan epikotil) dan tunas air dilakukan secar aberkal
• Pemindahan dilakukan untuk sambungan yang ditanam di bedengan atau polibag ke wadah benih siap distribusi.
• Pengendalian gulma dilakukan dengan mencabut gulma secara manual dan berkala.
• Pemupukan dilakukan secara berkala degan menggunakan pupuk yang minimal mengandung NPK dengan frekuensi dan dosis anjuran sesuai pertumbuhan tanaman
• Pengendalian OPT dilakukan dengan mengikuti prinsip PHT.